Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari
berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah
musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik
ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat. Secara
umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut :
- Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik
daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini
biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi
musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula
kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik
tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir
memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah
akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan.
Orang yang belajar harus menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus
berlatih, ia akan menguasai semakin banyak lagu dan teknik.
- Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung secara
lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak
terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional
daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada
beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan
Bali. Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari
secara lisan. Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan
masalah. Jika orang-orang yang belajar tentang kesenian itu semakin
sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut bisa punah. Tanpa
catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.
- Bersifat Informal
Musik Tradisional
sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik
ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih
sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan
istana saja jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.
- Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang
dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya
bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat
memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah.
Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai
yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir mempunyai
kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
- Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga
menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas
kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun
menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh
lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan
alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.
- Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya,
permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan
alat-alat musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu -lagu
daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan.
Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat
musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.
- Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional
merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat
Sang Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah
merupakan salah satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain
tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita
dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri budaya masyarakatnya.
Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan Jawa kita akan
langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan
Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama
lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan
ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan
Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini
menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus,
ramah, dan sopan.
Dari pengertian dan ciri-ciri musik
tradisional tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik
tradisi cenderung bersifat eksklusif. Artinya, musik ini tidak dapat
dinikmati secara luas oleh masyarakat di luar kebudayaan yang melahirkan
musik tersebut. Komposisi, fungsi, nilai, dan karakteristik syair musik
tradisi suatu masyarakat sangatlah khas sehingga tidak mudah untuk
dinikmati atau diterima sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat lain.
Oleh karena itu, musiktradisi cenderung kurang dapat berkembang sehingga
musik ini sering disebut sebagai musik tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar